CekSurvey.com – Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan keunggulan Emil Dardak, calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2. Emil berhasil meraih elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, termasuk Luluk Nur Hamidah yang merupakan calon gubernur nomor urut 1, serta dua calon wakil gubernur lainnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.
Menurut Burhanuddin, capaian elektabilitas Emil Dardak mengindikasikan adanya kontribusi elektoral yang cukup signifikan bagi pasangannya, Khofifah Indar Parawansa. Burhanuddin menjelaskan bahwa Emil Dardak telah menunjukkan peran yang penting dalam meningkatkan dukungan publik untuk pasangan calon tersebut. “Yang menarik adalah di antara calon wakil gubernur lainnya, Emil Dardak telah menunjukkan kontribusi elektoral yang cukup kuat dengan angka 7,2 persen,” kata Burhanuddin, yang dikutip dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia pada Senin (30/9/2024).
Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik ini melibatkan enam calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Timur. Berdasarkan hasil survei, Emil Dardak menempati urutan ketiga dengan elektabilitas 7,2 persen, di bawah Khofifah yang unggul dengan 52 persen dan Tri Rismaharini yang berada di posisi kedua. Data ini memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh Emil dalam mendukung Khofifah.
Di posisi keempat, Lukmanul Khakim tercatat dengan elektabilitas 1,3 persen, sementara Luluk Nur Hamidah hanya memperoleh 1 persen. Emil juga mencatatkan posisi ketiga dalam simulasi “top of mind” dengan elektabilitas 2,2 persen, masih berada di bawah Khofifah yang meraih 39,3 persen dan Risma dengan 17 persen. Dalam simulasi yang membandingkan tiga calon gubernur, Khofifah tetap dominan dengan angka 60,9 persen, disusul Risma dengan 26,9 persen, sedangkan Luluk Nur Hamidah hanya mencapai 1,8 persen.
Burhanuddin juga mencatat bahwa sebagian besar pendukung Emil tampaknya beralih mendukung Khofifah ketika nama Emil dihapus dari simulasi survei. “Pendukung Emil cenderung beralih ke Khofifah ketika Emil tidak disebutkan dalam simulasi. Hal serupa terjadi pada Gus Hans, meskipun kontribusinya tidak sebesar Emil, ia masih memberikan dukungan yang signifikan,” ujar Burhanuddin. Sebaliknya, Lukmanul Khakim belum memberikan kontribusi signifikan terhadap elektabilitas Luluk.
Berdasarkan simulasi tiga pasangan calon, duet Khofifah-Emil menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 61,2 persen, diikuti oleh pasangan Risma-Gus Hans yang memperoleh 26 persen, dan Luluk-Lukmanul dengan 2,2 persen.
Survei ini dilakukan pada 9-14 September 2024 dengan total 1.000 responden melalui wawancara tatap muka, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,2 persen.
