CekSurvey.com – Hasil survei terbaru dari Football Institute mengungkapkan tingkat kekecewaan yang signifikan di kalangan pendukung sepak bola Indonesia terhadap performa tim nasional di ajang ASEAN Cup 2024.
Data yang dirilis pada Kamis (16/1), berdasarkan survei yang berlangsung dari 27 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, menunjukkan bahwa hampir separuh responden, yaitu 46,8 persen, mengaku kecewa dengan hasil yang diraih oleh skuad Garuda di turnamen yang sebelumnya dikenal sebagai Piala AFF.
Survei ini menawarkan lima opsi jawaban, di mana pilihan “mengecewakan” menjadi respons paling dominan. Sebanyak 25,7 persen suporter memilih jawaban “biasa-biasa saja,” sementara hanya 18,5 persen yang menyatakan puas. Tingginya angka kekecewaan mencerminkan ekspektasi besar masyarakat terhadap tim nasional Indonesia, terutama di turnamen regional seperti ASEAN Cup.
Lebih lanjut, survei yang melibatkan Indikator Politik Indonesia menyoroti hasil kurang memuaskan tim asuhan Shin Tae-yong selama pertandingan kandang di Stadion Manahan, Solo. Dalam laga melawan Laos yang berakhir imbang 3-3, sebanyak 38,3 persen suporter merasa kecewa. Angka ini bahkan meningkat menjadi 39 persen ketika Indonesia kalah tipis 0-1 dari Filipina.
Alasan utama kekecewaan pendukung adalah kegagalan tim nasional Indonesia menembus babak semifinal, dengan 36 persen responden mengidentifikasi ini sebagai penyebab utama. Target minimal tersebut telah ditetapkan oleh PSSI kepada pelatih Shin Tae-yong. Selain itu, 26,1 persen suporter merasa kurang puas karena beberapa pemain senior dari Liga 1 tidak diikutsertakan dalam skuat turnamen ini.
Di sisi lain, sejumlah pendukung masih melihat nilai positif dari strategi Shin di ASEAN Cup. Sebanyak 46,3 persen responden menyatakan bahwa fokus memberikan pengalaman kepada pemain muda adalah langkah penting untuk tujuan jangka panjang, seperti persiapan menuju SEA Games 2025 dan kualifikasi Piala Asia U-23 2025. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua pihak memandang hasil turnamen ini sebagai kegagalan total.
Meskipun begitu, mayoritas suporter tetap menyuarakan kritik terhadap Shin. Sebanyak 47 persen responden meminta PSSI memberi kesempatan bagi Shin untuk memperbaiki performanya, sementara 38,1 persen lainnya menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerjanya. Sebagian kecil, sekitar 14,9 persen, mendesak agar PSSI memberikan peringatan keras kepada pelatih asal Korea Selatan itu.
Namun, hasil buruk di ASEAN Cup tampaknya bukan satu-satunya alasan bagi PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong. Laporan menyebutkan bahwa niat pemecatan telah muncul sejak sebelum laga persahabatan melawan China pada Oktober 2024. Keputusan resmi untuk mengganti pelatih diambil setelah ASEAN Cup dianggap sebagai momen yang tepat.
Kini, kursi pelatih tim nasional diisi oleh legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert. Bersama dengan asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Kluivert diharapkan mampu membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia. Harapan baru pun tumbuh di kalangan suporter, yang ingin melihat perkembangan positif di bawah kepemimpinan pelatih baru ini.
Kegagalan di ASEAN Cup 2024 menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia. Meskipun menuai kritik, pengalaman ini dapat menjadi pijakan untuk membangun tim yang lebih solid di masa depan, baik untuk turnamen regional maupun internasional.