Ceksurvey.com – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, tampil dominan berdasarkan hasil quick count dari lima lembaga survei ternama.
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia, Litbang Kompas, Charta Politica, Lembaga Survei Indonesia, dan Indikator Indonesia menunjukkan keunggulan pasangan ini dibandingkan kompetitornya.
Namun, meski unggul di banyak survei, kepastian apakah Pilkada DKI Jakarta 2024 selesai dalam satu putaran masih menjadi tanda tanya.
Perhitungan Resmi KPUD Jadi Penentu Final
Sesuai regulasi, Pilkada DKI Jakarta dapat berlangsung hingga dua putaran. Ini diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Berdasarkan aturan tersebut, pasangan calon harus meraih lebih dari 50% suara sah agar dapat langsung dinyatakan menang dalam satu putaran. Oleh karena itu, meskipun hasil quick count menunjukkan dominasi Pramono Anung-Rano Karno, penetapan resmi tetap menunggu perhitungan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
Keunikan Pilkada DKI Jakarta yang Bisa Berlangsung Dua Putaran
Berbeda dari provinsi lain, DKI Jakarta memiliki mekanisme khusus untuk Pilkada yang memungkinkan dua putaran jika tidak ada pasangan calon yang meraih lebih dari 50% suara sah. Jika terjadi putaran kedua, dua pasangan dengan suara terbanyak dari putaran pertama akan maju ke tahap berikutnya. Hal ini menjadikan Pilkada di ibu kota selalu penuh dinamika dan perhatian publik, mengingat peran strategis Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.
Perolehan Suara Paslon di Berbagai Lembaga Survei
Hasil quick count menunjukkan variasi perolehan suara antar lembaga survei. Menurut Litbang Kompas, Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan 49,49% suara, diikuti oleh Ridwan Kamil-Suswono dengan 40,02%, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di posisi terakhir dengan 10,49%. Sementara itu, Charta Politica melaporkan Pramono-Rano unggul tipis dengan 50,15%, RK-Suswono memperoleh 39,25%, dan Dharma-Kun mendapat 10,6%. Lembaga Survei Indonesia mencatat hasil serupa dengan Pramono-Rano meraih 50,1% suara, disusul RK-Suswono dengan 39,29%, serta Dharma-Kun di angka 10,61%.
Namun, Indikator Indonesia memberikan hasil berbeda, menempatkan Ridwan Kamil-Suswono unggul tipis dengan 49,87%, sementara Pramono-Rano memperoleh 49,53%, dan Dharma-Kun 10,61%. Terakhir, Poltracking Indonesia melaporkan Pramono-Rano unggul dengan 50,48%, sedangkan RK-Suswono meraih 39,14%, dan Dharma-Kun 10,26%.
Peluang Pilkada DKI Jakarta Berlanjut ke Putaran Kedua
Meski beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno melampaui ambang batas 50%, hasil ini masih memerlukan validasi resmi dari KPUD. Ketidakpastian ini memunculkan peluang berlangsungnya putaran kedua, terutama jika hasil akhir dari perhitungan manual tidak memenuhi syarat kemenangan di satu putaran. Pilkada DKI Jakarta kali ini dipastikan tetap menarik perhatian publik hingga pengumuman resmi KPUD.
Pilkada DKI Jakarta 2024 menghadirkan persaingan ketat di antara tiga pasangan calon, dengan Pramono Anung-Rano Karno sementara memimpin berdasarkan quick count. Namun, keunggulan ini belum memastikan mereka menang dalam satu putaran, mengingat keputusan final ada di tangan KPUD. Dengan regulasi unik yang memungkinkan dua putaran, Pilkada DKI Jakarta selalu menjadi ajang politik yang penuh kejutan.
Baca Juga: Korlantas Polri Adopsi Teknologi Silancar untuk Operasional Cepat dan Aman