Home Berita Terkini Angka Kejahatan di Indonesia Melonjak, Efektivitas Penegakan Hukum Dipertanyakan

Angka Kejahatan di Indonesia Melonjak, Efektivitas Penegakan Hukum Dipertanyakan

by Geralda Talitha
0 comment
data BPS tingkat penyelesaian kasus di polisi 38%

Ceksurvey.com – Pada tahun 2022, Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kejahatan, yang menyoroti tantangan besar bagi penegakan hukum dan keamanan masyarakat.

Data terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan lonjakan jumlah kasus yang mencerminkan perlunya perbaikan dalam sistem keamanan nasional.

Meski pemerintah telah berupaya menjaga stabilitas keamanan, peningkatan kejahatan tetap terjadi di berbagai wilayah.

Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan dan pengawasan yang ada belum mampu menekan angka kejahatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebanyak 372.965 kasus kejahatan dilaporkan pada tahun 2022.

banner

Kenaikan sebesar 55,74% dibandingkan tahun sebelumnya menegaskan betapa seriusnya situasi ini. Peningkatan tersebut mengisyaratkan perlunya upaya lebih intensif untuk mengatasi berbagai bentuk kriminalitas yang mengancam stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Beberapa wilayah utama di Indonesia mengalami lonjakan kejahatan yang paling signifikan, terutama di Jawa Timur, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. Jawa Timur mencatat angka tertinggi dengan 51.905 kasus, diikuti oleh Sumatera Utara dengan 43.555 kasus, serta Metro Jaya dengan 32.534 laporan kejahatan.

Peningkatan angka ini tentunyamenjadi sorotan khusus, mengingat ketiga wilayah tersebut merupakan pusat kegiatan ekonomi dan populasi yang padat.

Meski jumlah kejahatan meningkat, tingkat penyelesaian kasus masih menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum. Secara nasional, hanya 38,12% kasus yang berhasil diselesaikan.

Sementara Jawa Timur mencatat persentase penyelesaian tertinggi dengan 103,37%, termasuk penyelesaian kasus yang tertunda dari tahun-tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya mencatat tingkat penyelesaian kasus yang sangat rendah, hanya 5,82%. Angka ini menunjukkan perlunya peningkatan signifikan dalam upaya penegakan hukum di wilayah tersebut.

Untuk menekan angka kriminalitas, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara berbagai lembaga terkait, serta perbaikan dalam sistem pengawasan dan penanganan kasus kejahatan di Indonesia.

Baca Juga: Hasil Survei Pilgub DKI Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Memimpin Elektabilitas

You may also like

Leave a Comment