Table of Contents
Ceksurvey.com, Jakarta – Selama beberapa tahun belakangan, minuman manis sudah menjadi favorit di kalangan orang Indonesia. Survei terbaru yang dilakukan Jakpat pun menemukan jikalau orang Indonesia mengonsumsi minuman manis setidaknya 1-2 kali sehari.
Jakpat melakukan survei pada 600 responden untuk mencari tahu perspektif generasi X, generasi Y, dan generasi Z soal kebiasaan menjaga kesehatan. Salah satunya dalam hal konsumsi makanan dan minuman sehari-hari.
Minuman manis adalah minuman yang memiliki rasa manis yang dominan. Biasanya, rasa manis pada minuman tersebut berasal dari tambahan gula, sirup, atau pemanis buatan.
Baca Juga : Cara Menghitung Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Contoh minuman manis yang umum dijumpai
- Minuman ringan (soft drinks)
Minuman bersoda seperti cola, lemon-lime, jeruk, atau soda krim adalah contoh minuman manis yang populer. Mereka mengandung gula tambahan dan berbagai aroma dan pemanis buatan.
- Jus buah
Jus buah yang dijual komersial seringkali mengandung gula tambahan untuk meningkatkan rasa manisnya. Jus apel, jus anggur, atau jus jeruk yang dikemas dalam botol atau kaleng seringkali memiliki kandungan gula yang tinggi.
- Minuman kemasan manis
Ada berbagai minuman kemasan yang memiliki rasa manis yang kuat, seperti minuman energi, minuman berenergi, minuman olahraga, dan minuman ringan lainnya. Mereka seringkali mengandung gula tambahan dan pemanis buatan.
- Teh manis
Teh manis adalah minuman yang populer di beberapa negara, seperti teh manis khas di Asia Tenggara dan teh manis ala Amerika Selatan. Mereka biasanya mengandung gula tambahan yang signifikan.
- Minuman kopi
Minuman kopi seperti kopi dengan gula, kopi susu, atau kopi karamel merupakan contoh minuman manis yang terkenal. Mereka mengandung gula tambahan, susu, dan kadang-kadang sirup rasa untuk memberikan rasa manis yang khas.
Meskipun minuman manis dapat memberikan kenikmatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak karena kandungan gula yang tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan dan memilih minuman yang lebih sehat, seperti air putih, teh herbal tanpa gula, atau jus buah segar yang tidak ditambahkan gula.
Survei yang dilakukan hendak mencari tahu bagaimana konsumsi air, gula, karbohidrat, kebiasaan olahraga, dan kesadaran akan risiko kesehatan.
Hasilnya, 67 persen dari 600 responden yang mengikuti survei mengaku mengonsumsi minuman manis setidaknya 1-2 kali dalam sehari. Bersamaan dengan itu, 15 persen diantaranya mengaku mengonsumsi yang versi sugar-free atau tanpa gula.
“Dari segi gender, persentase wanita yang menerapkan gaya hidup bebas gula dua kali lipat dari pria,” tulis hasil survei Jakpat pada Kamis (22/6/2023).
Kurang Minum Air Putih
Selain itu, hasil survei turut menunjukkan jikalau hanya ada 16 persen orang Indonesia dari tiga generasi di atas yang punya kebiasaan minum air putih cukup setiap harinya.
Bahkan, jumlah responden yang sering lupa minum air putih jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari mereka yang punya kebiasaan minum air putih cukup.
Dari hasil survei tersebut, Jakpat menyimpulkan bahwa kesadaran akan pentingnya minum air putih di Indonesia tergolong rendah pada semua generasi.
Hasil Survei Soal Asupan Makanan
Lebih lanjut Jakpat menjabarkan hasil temuan surveinya dalam hal makanan. Ternyata, nasi masih menjadi makanan pokok untuk orang Indonesia dengan lebih dari 60 persen responden masih mengonsumsinya.
Di sisi lain, 16 persen responden mengaku jikalau mereka masih menyantap makanan yang digoreng setiap harinya. Serta, lebih dari setengah responden mengaku masih berusaha menerapkan pola makan seimbang.
Hal itu diterapkan dengan tetap mengonsumsi sayuran dan buah. Sambil 12 persen di antara para responden berusaha mengurangi asupan karbohidrat dan 9 persen selalu memeriksa label nutrisi pada kemasan makanan.
Terakhir, hasil survei menunjukkan jikalau wanita ternyata lebih sehat dibandingkan pria. Hal itu lantaran ada 54 persen wanita mengonsumsi makanan seimbang, 30 persen mengurangi gula, dan 15 persen mengurangi karbohidrat.
Risiko Masalah Kesehatan yang Masih Diwaspadai
Dari hasil survei yang dilakukan Jakpat turut menemukan jikalau 55 persen responden yang masuk kategori milenial atau generasi Y dan 52 persen responden generasi X sebenarnya masih waspada dengan kolesterol.
Namun, berbeda dengan generasi Z. Survei menunjukkan jikalau generasi Z justru merasa lebih waspada pada masalah pencernaan.
“Mereka menyadari bahwa masalah-masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan, kurangnya konsumsi air mineral, konsumsi karbohidrat yang berlebihan, serta kurangnya olahraga,” ujar head of research Jakpat, Aska Primardi.
Baca Juga : Youtuber Berpenghasilan Tertinggi 2023 di Indonesia, Ada yang Capai Hingga Rp17 M
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari ceksurvey.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.