Cek Survey – Hasil temuan menunjukkan bahwa upah atau pendapatan Pengemudi Ojol kini hampir menyamai biaya operasional yang mereka keluarkan.
Pendapatan harian tukang ojek online atau sopir ojol hampir sama dengan biaya operasional, demikian temuan Badan Litbang Kementerian Perhubungan.
Survei dilakukan oleh Balitbang Kementerian Perhubungan antara 13-20 September 2022 menggunakan media survei online di wilayah Jabodetabek.
“Pendapatan per hari pengemudi hampir sama dengan biaya operasionalnya.
Pendapatan harian rata-rata Rp50.000 – Rp100.000 (50,10%), biaya operasional harian berkisar Rp50.000 – Rp100.000 (44,10%), MTI Pusat, Djoko Setijowarno, Minggu 9 Oktober 2022.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pengemudi ojol sebagian besar adalah laki-laki (81%), yang tertua berusia 20-30 tahun (40,63%), dan paling lama bergabung dengan pengemudi ojek online adalah kurang dari 1 tahun (39,38%).
“Status sebagai pekerjaan utama 54 persen dan sebagai pekerjaan sampingan 46 persen,” demikian hasil survei Balitbang Kemenhub.
Kemudian, pendapatan pengemudi ojol berkurang setelah tarif baru diberlakukan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebelum penerapan tarif baru, jumlah pesanan ojol sekitar 5-10 kali (46,88%), dan setelah penerapan tarif baru menurun dari 5 kali (55,65%).
Baca Juga : Hasil Survey Tertinggi, Anies-AHY
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 52,08% pengemudi ojol mengaku jarang menerima bonus dari pelamar dan 37,40% mengatakan tidak pernah menerima bonus.
Sedangkan 75,79% mengaku jarang mendapat tip dari penumpang.
“Dengan diberlakukannya tarif baru tersebut, sebagian pengguna jasa ojek online telah mengurangi pemakaiannya, tidak sedikit yang beralih ke moda transportasi lain,” kata Djoko.
Secara umum, kata Djoko, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat belum mengetahui rincian biaya yang dikenakan untuk layanan ojek online (tarif).
Ia mengatakan, kenaikan tarif ojek online hampir bersamaan dengan kenaikan harga BBM, dan masyarakat sudah merasakannya.
“Namun, sebagian masyarakat memahami bahwa kenaikan tarif bertujuan untuk kesejahteraan pengemudi,” ujarnya.
Terakhir, Djoko mengatakan, beberapa masukan dari masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan para pengemudi ojek online di antaranya yaitu
– mengenai penyesuaian tarif
– pengadaan bonus/reward
– peningkatan pelayanan
– penurunan potongan aplikator
– penurunan harga BBM.
Baca Juga : Survei ISC: Elektabilitas Prabowo Tembus 30% dan Paling Disukai
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari ceksurvey.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.